Sinopsis : The Prime Minister And I – Episode 15

Standard

Kwon Yul masih digereja menatap cincin kawin yang sudah disiapkan dan terus menantikan Dajung.  Tiba2 pintu gereja terbuka , dan Dajung melangkah masuk dalam keadaan linglung melewati lorong diantara barisan kursi gereja.

Dajung menjatuhkan diri dalam pelukan Kwon Yul.Kwon Yul terpaksa menjatuhkan cincin agar bisa menahan Dajung yang menangis untuk alasan yang belum diketahui oleh Kwon Yul  .

Yul duduk dengan Da Jung di bangku gereja. Dajung meminta maaf karena telah membuat Kwon Yul khawatir . Kwon Yul berkata : “ Kamu tidak perlu minta maaf padaku ,  menikah denganku bukan hanya menjadi istriku , tetapi juga ibu dari anak2ku , wajar jika muncul keraguan. (tertawa) Jika nanti tiba waktunya harap kamu jangan menangis .”

***

Inho mencoba untuk mencegah Hyejoo mengungkap pada Kwon Yul kalau Na Young masih hidup.  Hyejoo keberatan karena Na Young masih hidup dan bagaimana tidak bisa mengatakan tentang hal itu pada Kwon Yul.

Inho berkata kalau public tahu Na Young masih hidup maka karir politik Kwon Yul akan berakhir. Namun Hyejoo sejak tahu Inho beraliansi diam2 dengan Joonki , tidak percaya begitu saja , dan mengira keputusan Inho hanya mementingkan Dajung semata , dan mengaku tidak tertarik dengan konspirasi disekitar Inho.

Inho membenarkan bahwa dia mempertimbangkan Dajung juga , tetapi Inho menegaskan kalau dia juga ingin menyelamatkan karir politik Kwon Yul.

***

Dajung dan Kwon Yul merangkak di lantai gereja untuk mencari cincin yang terjatuh dan hilang.  Kwon Yul meminta Dajung untuk duduk saja dan sebagai gantinya , Kwon Yul akan mencari sendirian.  Namun Dajung ternyata menemukannya dan merahasiakannya dari Kwon Yul.

***

Hyejoo tiba di rumah kediaman Perdana Mentri . Woori yang ada dirumah ketika itu mengatakan kalau ayahnya pergi keluar . Hyejoo akan pergi mencari Kwon Yul sendiri , namun tiba2 menyadari Woori telah tumbuh tinggi sekarang .  Hyejoo mengatakan kalau dia ingat saat Woori masih kecil dan menangis kehilangan ibunya. Hyejoo bertanya apakah Woori merindukan ibunya.

Woori membenarkan namun berkata kalau dia tidak bisa menghabiskan hidupnya hanya untuk menangis saja.

Dajung dan Kwon Yul kembali kerumah. Kwon Yul terlihat kecewa karena tidak bisa menemukan cincin kawinnya .  Kwon Yul berniat untuk kembali besok untuk mencarinya kembali.

Hyejoo meminta maaf karena datang tanpa pemberitahuan sebelumnya , tetapi merasa harus mengatakan sesuatu yang penting pada Kwon Yul. Dajung undur diri untuk memberikan privasi pada Hyejoo dan Kwon Yul.

Dajung ke kamar Man Se yang sedang tertidur. Dajung melihat cincin itu dan berpikir kenapa dia merahasiakan hal ini dari Kwon Yul.  Dajung mulai menulis buku harian bahwa hari ini dia bertemu dengan istri pertama Kwon Yul yang dikira semua orang telah mati. Setelah itu Dajung kembali memandang Man Se dan entah apa yang ada dipikiran Dajung.

***

Kwon Yul menemui Presiden untuk membahas kelanjutan penyelidikan kasus pembangunan pelabuhan yang controversial , yang melibatkan Grup Yong Shim (milik mertua Joonki).

Presiden tampak cemas memikirkan kemungkinan dari ketidakpuasan para pengusaha besar berkaitan dengan pengusutan ini. Kwon Yul menenangkan bahwa dia telah melakukan hal yang benar.  Presiden mendesak agar Kwon Yul mengakhiri kasus ini , dan memperingatkan kalau dia tidak bisa berkerja sama dengan Kwon Yul lagi jika tidak menunjukkan loyalitas.

Pada saat itu Joonki tiba .  Joonki meminta maaf karena tidak tahu Presiden sedang berbicara dengan Perdana Mentri. Joonki berkata akan menunggu dan datang lagi nanti. Namun Kwon Yul mengatakan tidak perlu , karena dia sudah selesai berbincang dan akan pergi.

***

Hyejoo memberitahu Inho kalau Hyejoo sempat menemui Kwon Yul , namun pada akhirnya tidak bisa mengatakan yang sesungguhnya tentang Na Young.

Hyejoo tahu bahwa apa yang dikatakan Inho benar , bahwa karir politik Kwon Yul akan berakhir kalau kasus kematian palsu Na Young ini terungkap ke public.

Kwon Yul tiba dan merasa heran melihat Hyejoo berjalan keluar , bertanya apa yang Inho bicarakan pada Hyejoo ? Apa ada masalah ?

Inho menenangkan Kwon Yul bahwa tidak ada apa2.

***

Presiden mendiskusikan masalah tekanan dari pihak konglomerat berkaitan pengusutan Kwon Yul terhadap proyek pelabuhan.

Joonki mengatakan kalau Presiden bisa mengganti Perdana Mentri . Namun tanpa alasan hal ini kurang baik secara politik. Joonki mengatakan bahwa alasan yang buruk pun tidak masalah sejauh Presiden sudah memutuskan.

***

Nara mengungkap kekecewaaan pada gurunya , bahwa dia sulit untuk konsentrasi belajar matematika karena masih patah hati karena cowo dambaannya memutuskan untuk masuk seminari.  Nara akhirnya mengakhiri sesi pelajaran lebih awal.

Dajung melihat Nara sedih . Dajung menghibur Nara : “Dia saat ini lebih mencintai Tuhan , tetapi jika kamu tumbuh besar menjadi gadis cantik dan terpelajar , siapa tahu dia nanti merubah pikiran dan urung untuk menjadi pastur , karena tidak semua penghuni seminari memutuskan jadi pastur . .”  ( Iya seperti Ha Jiwon dalam film Love So Divine).

Dajung membuatkan ramyun untuk santapan anak2. Saat makan bersama , Nara mengeluh kalau ramyunnya tidak begitu enak , namun dia menghabiskan dua mangkok juga . Woori mengungkap kalau Nara menyukai Dajung dan menganggap Dajung sebagai ibunya. Demikian juga dengan Woori.  Dajung bertanya apakah Woori merindukan ibu kandungnya ?

Woori menjadi heran karena untuk kedua kalinya dia ditanya seperti itu (setelah Hyejoo).  Woori menjelaskan kalau dia tentu saja merindukan ibunya dan masih ingat seperti apa wajah ibunya , kecuali Nara dan Manse yang masih terlalu kecil saat ibunya tiada.  Woori berkata kalau memang ibunya masih hidup , dia akan memberikan apapun untuk itu . Namun Woori tentu saja merasa hal ini mustahil. i berkata kalau memang ibunya masih hidup , dia akan memberikan apapun untuk itu . Namun Woori tentu saja merasa hal ini mu

***

Di kafe , Dajung bertanya pada Inho : “ Apakah orang yang kamu maksud masih hidup itu adalah Park Nayoung ? Dan dia itu kekasih kakakmu , khan ?  Dan orang yang kamu hendak membalas dendam adalah Perdana Mentri khan  ? “

Inho membenarkan dan itu berubah menjadi kesalahpahaman seperti yang diperkirakan Dajung.

Dajung hendak menemui Na Young secara pribadi dan meminta Inho untuk mengaturnya.  Inho bertanya untuk apa Dajung menemui Na Young , apakah hendak membicarakan masalah anak2 ataukah Kwon Yul ?

Inho mendesak : “ Dajung kau harus ingat , bahwa kau tidak bisa menemuinya. Jika kamu menemuinya , kamu akan ragu bahwa dia adalah ibu dari anak2 Kwon Yul , dan kamu akan memberikan tempatmu padanya . Hal itu jelas tidak bisa terjadi.”

“Tetapi , aku tahu kamu khawatirkan aku Inho , tetapi orang itu adalah seorang ibu ,bukan orang lain.  Aku masih muda ketika ibuku meninggal , jadi dapat memahami perasaan anak2 yang ditinggal ibunya , dan bagaimana perasaan kehilangan , bagaimana merasakan sedih .”

“Lalu bagaimana dengan kamu sendiri Dajung ? Bagaimana dengan dirimu ? Apakah kamu tidak ingin hidup bahagia bersama Perdana Mentri ? “

Pages: 1 2 3

Leave a comment